Guru ku Tercinta

Berita macam ini sudah akrab sekali di negeri tercinta. Bagaimana menanggapinya? Harus mendengarkan kedua belah pihak.  Pihak guru, dan siswa. Siswa usia smp, akan melakukan aksi jika ia merasa terganggu dan tidak nyaman. Masalahnya disini adalah, jenis aksi yang dilakukan.
Usut punya usut, sebelum kejadian tersebut siswa sempat ditegur oleh guru karena bermain game online di kelas.
Sampai sini, apa opini kalian?

Guru, pendidik, pengajar, pahlawan tanpa tanda jasa. Buat temen2 yang SD pada tahun 2000-an, masih inget guru SD dulu ga? Dari kelas 1 sampai 6? Sillaturahmi masih baik? Atau lupa? Lupa ah, toh guru SD paling juga udah lupa. Jangankan guru SD, guru SMA yang baru 4 tahun lulus pun pasti sudah lupa.

Masih ingatkah kita dulu diajarin apa aja waktu SD? Salah duanya itu membaca dan berhitung. Ini modal lho.. Bayangin aja kita tanpa guru SD. Sekarang anak2 SD taun 2000-an sudah sukses dengan berbagai macam pekerjaan. Nah, kerjaan itu butuh kemampuan membaca dan berhitung ga? Jawab sendiri ya. Yang pasti jawabannya 100% its a big YES.

Murid2 sudah sukses, masih tahu kabar guru SD kita? Guru SD kita masih setia mengajar anak2 lain dari generasi ke generasi.
Masih merasa malu sillaturrahim ke guru? Takut guru udah ga kenal? Iya, pasti pak guru udah lupa, malu ah, gengsi.

Logikanya, dalam satu kelas guru punya sekitar 30 siswa dan berlanjut setiap tahunnya. Engga dosa kok kalau menemui guru lalu mengenalkan diri kembali.
Seneng lho, kalau mereka diingat oleh siswanya. Membuat guru kita senang, apa iya itu merugikan kita?

Sayang sekali jika guru diperlakukan sedemikian rupa.
Guru berhak melakukan reward dan punishment. Nah punishment ini yg harus sesuai dengan aksi siswa. Guru banyak menghadapi siswa nakal lho. Siswa banyak ulah, sering buat masalah. Secara psikologis pasti lama kelamaan lelah menghadapi banyak anak yg demikian, hingga guru mengalami kondisi saturasi alias jenuh. Kondisi ini yg biasanya mendorong guru melakukan punishment yg tidak wajar. Tentu dengan stimulus kelakuan siswa yg ada saja.

Mari perbaiki sillaturrahmi dengan guru-guru kita. Sekedar datang dan ucapkan terimakasih. Dan kata maaf  karena pasti dulu sering buat guru marah.

Opini ini murni dari sisi pendidik. Bagi kawan yg berprofesi lain, bisa klik kolom komentar, mari tukar opini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Balik Nama Kendaraan di Samsat Jepara

Menonton Serial Upin Ipin

Bukan Rencanaku tapi rencana-Nya⁣ ⁣