Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Single Parent dari 30 Anak Laki-Laki #SharingEps3 Part2

Postingan pertama lebih banyak mencurahkan duka-nya menjadi walikelas, nah part ke 2 ini khususon part yang mengharu sendu ya. Dimulai dari serangkaian peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus. Peran walikelas pertama olehku. Walikelas diwajibkan mengarahkan anak-anaknya untuk meentaati peraturan dan mengikuti semua lomba yang disediakan panitia. As you know , para anak lelaki ku agak pemalu dan kurang percaya diri untuk show off mengenai kemampuan mereka. Jiwa malu memperlihatkan diri, masih menghinggapi sebagian besar siswa-siswa ku. Jadi mereka menganggap, mengikuti atau menjadi perwakilan kelas dalam sebuah lomba adalah hal yang memalukan alias “karena diakali”. Bahasa Indonesia nya, dijadikan kalah-kalahan sama teman-temannya. Bukan merupakan kebanggaan karena menjadi perwakilan. Mindset pedesaan yang masih mendarah daging dan nempel ke oksigen yang beredar ke selurih tubuh. Kuberi anak-anakku pengertian bahwa menjadi perwakilan kelas bukanlah hal memalukan, tapi justru h

Single Parent dari 30 Anak Laki-Laki #SharingEps3 Part1

Single parent bukan dalam arti sebenarnya ya, aneh dong single macam saya tiba-tiba ada anak langsung tigapuluh.. Di tahun pertamaku mengajar dalam instansi sekolah, alhamdulillah langsung diberi amanah untuk menjadi wali kelas, wali dari tigapuluh siswa. Tepatnya siswa laki-laki. Dan aku seorang gadis, eh wanita aja ya. Entah harus bersyukur atau curiga. Bersyukur karena pihak sekolah mempercayakan kemampuanku, yang notabene baru mereka kenal untuk mengambil alih satu dari sekian kelas di sekolah tersebut. Atau curiga karena bisa jadi aku adalah korban dari kebijakan “membudidayakan” yang muda. Tapi aku lebih memilih dan percaya pada pendapat pertama. Ingat ya, Allah sesuai prasangka hambanya. Jadi tetap dan harus selalu positif thingking . Wali kelas itu kerjanya apa sih, tugasnya apa saja, terus apa bisa aku yang masih bersih pengalaman disekolah menjalaninya dengan baik dan benar? Ragu dan bingung, tapi karena tipe kepribadianku yang cenderung menyimpan kebingungan dan

Bicara Tentang Guru “Guru Swasta atau Negeri?” #BicaraTentangEps2

Pahlawan tanpa tanda jasa, katanya. Dulu guru merupakan profesi terhormat yang patut untuk dikejar sebagian besar orang. Sekarang??? Jangan ditanya. Masih. Tentu guru masih menjadi profesi yang “ precious ” dan patut untuk di idam-idamkan. Tapi saking banyaknya pengidam profesi ini, wadahnya jadi kurang. Sarjana pendidikan yang segambruk, tidak sepadan dengan sarana sekolah yang tersedia. Perguruan tinggi dengan jurusan pendidikan, meluluskan para sarjana pendidikan sedikitnya 1000 wisudawan setiap tahunnya. Berbeda degan sekolah sebagai sarana mengabdi, yang tidak mungkin menerima guru setiap tahunnya. So, sarjana pendidikan seambrek menjadi gentayangan dan gelagaban di dunia kerja. Saranku, harus dipikirkan dengan matang kalau bercita-cita menjadi guru. Kalau sudah terlanjur nyemplung, gimana? Lanjutin aja, sarjana pendidikan gak harus jadi guru kok. Guru juga gak harus dari sarjana pendidikan. Perjalanan kuliahmu merupakan salah satu portal mencari ilmu, kemanapun portal itu m

Diluar Ekspektasi #SharingEps2

Pagi itu hari sabtu, seluruh warga sekolah diharapkan tiba di halaman sekolah pukul 06.30 wib untuk melaksanakan upacara. Bukan sembarang upacara, melainkan upacara pembukaan Gebyar Seni SMK Sula tahun 2019. Acara gebyar seni di awali dengan jalan sehat yang sedikit melebihi jadwal semula. Pemberangkatan jalan sehat satu persatu kelas dimulai dari kelas 10 dilanjutkan kelas 11 sampai kelas 12. Kupon pun langsung dibagikan untuk meramaikan kegiatan gebyar seni ini. Sebelumnya kelas diberi tugas untuk mempersiapkan bazar yang tema nya sudah ditentukan oleh panitia. Kebetulan kelas yang kuampu sebagai anak waliku, mendapat undian bazar buah. Bingung buahnya diolah menjadi apa, siswa waliku yang semu a beranggotakan para lelaki itu pun kusarankan untuk membuat jus. Bermodalkan blender dan wadah plastik sebagai hasil minuman serta es batu dan buah tentu saja. Awalnya aku sedikit ragu karena biasanya para lelaki agak acuh dengan kegiatan seperti ini. Namun tak kusangka, mereka antusia

Bicara Tentang Jerawat “Terimakasih Jerawatku” #BicaraTentangEps1

Sebelum kalian nge- judge dan nge-hina, aku bakal jelasin dan mencoba memvisualisasikan diri. Postingan kali ini akan dibuat dengan bahasa lebih santai tapi tetap diusahakan sopan ya. Jadi kalian bacanya jangan pakai nada tinggi alias “nge-gas”. Cukup seloowwww.. Persis seperti judul yang sengaja dibuat to-the-point dan tanpa basa-basi, ini merupakan bagaimana penulis memandang jerawat-jerawat dimuka. Sekarang usiaku 23 tahun, muka bagian kanan ada beberapa jerawat yang sedang meradang dan banyak noda hitam bekas jerawat serta masih ada sumur bor, eh maksudnya pori-pori yang besar. Muka sebelah kiri, gak jauh beda sama yang kanan, hanya sedikit kalah dalam jumlah jerawat yang meradang. Pindah ke kondisi dahi, cenderung aman, tapi gak aman kalau tentang noda hitam, pori-porinya juga besar. Lanjut ke dagu, pernah beberapa kali muncul jeri (selanjutnya jerawat dipanggil jeri ya biar imut) jadi bekasnya pun kalau mau pake kaca pembesar bakal terlihat. Pun sama dengan komedo putih ya

Putus Nyambung #SharingEps1

Do you ever have a friend but they just to be temporary friends? Pasti pernah. Memang sejatinya teman datang dan pergi sesuka hati. Teman itu seperti musim buah. Terkadang musim rambutan, mangga, durian, jambu, dan macam buah lain. Ketika datang musim rambutan, hmmm semua jenis rambutan pun ada. Setiap hari ada saja stok buah ini di meja makan. Pagi, siang sore, ibu selalu bilang “Nak, itu rambutannya dihabiskan”. Begitu pula musim buah lain. Namun pada musim rambutan, durian susah didapat, kecuali saat ia benar-benar dibutuhkan. That’s it . Saat SD, hanya ada teman SD. Saat SMP, hanya ada teman SMP dan teman SD pun hilang. Begitu seterusnya sampai pada dunia kerja. Bahkan seakrab apapun dengan seorang teman, pasti perlahan akan putus. Why? Jelas, karena komunikasi berkurang. Kenapa komunikasi bisa berkurang? You have your own bussines . Kalian punya urusan masing-masing yang tidak bisa disatukan dan disamakan. Tidak bisa urusan kalian diselesaikan secara bersama. Mudahnya, sudah