Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Mimpiku Vs Restu Ibu

Gambar
Menjadi mahasiswa pascasarjana merupakan mimpiku sejak kugarap lembaran skripsi tahun lalu.  Jepang, turki, selandia baru,  jerman, dan Austria menjadi list negara yang akan kudatangi dengan beasiswa penuh pascasarjana oleh pemerintah. Beasiswa impian mahasiswa pasca mendapat sarjana. Ya, apa lagi kalau bukan LPDP.  Tidak hanya sebatas keinginan, aku sudah mengumpulkan sedikit demi sedikit informasi sejak setahun berjalan. Mulai dari baca blog para awardee (penerima beasiswa LPDP), download vlog seputar awardee dan cara jitu lolos, follow para persatuan para mahasiswa di negara yang hendak ku tuju, membeli buku cetak,  download pedoman online, wawancara secara langsung dengan awardee, dan sebagainya. Bukan hanya keinginan, namun tekad dan usaha telah kulakukan.  Mimpi seketika luntur saat minta restu ke orangtua. Ya, its a big No, kata mereka. 😩 Sedih, sedih bukan main. Semua persiapan yang kukumpulkan, kulakukan, sia sia. Ingin ku lari dan diam-diam mendaftar saja, seakan tak mau s

Stop Generasi Komen Fisik

Gambar
Pernah ketemu temen sd, setelah bertahun-tahun terpisah? Hal apa yang pertama terbersit dalam pikiranmu? Fisik. Pasti. Berbagai komentar fisik menjadi 'basa-basi' ter polpuler saat pertama kali jumpa kawan lama. Mulai dari komentar positif yang nyenengin "hey, kamu tambah cantik ya sekarang" sampai komentar yang sedikit nyelekit "kamu kok gendutan ya, sar", atau "kok mukamu sekarang penuh jerawat, nis". Apa respon yang kalian berikan ketika menghadapi komentar itu? Komentar positif, jelas membuat kita tersipu malu ya, seneng lah bahasa mudahnya.  Bagaimana kalau komentar negatif yang kamu dapat? Apa responmu? Cenderung cuek? Bagus kalau kamu orang yang cuek, tak peduli komentar fisik dari seseorang, apalagi teman yang tiba-tiba datang. Berbeda dengan tipe orang yang pemikir. Merespon komentar tersebut dengan mikir keras. "apa iya sih, aku gemukan", "apa iya sih jerawatku sampai segitunya". Efeknya apa? Tipe ini akan cenderung me

PR Menurut Berbagai Posisi

Gambar
Judulnya membingungkan ga ya? Semoga tidak 😁 Jadi maksud dari judul di atas adalah seiring bertambahnya usia, bertambah pula tingkatan berpikir seseorang, seperti membuka pikiran buntu yang telah lalu.  Anak sekolahan, secara umum  tidak suka diberi tugas, tidak suka diberi PR, tidak suka masuk cepat pulang telat. Benci banget dulu kalau diberi PR banyak, dengan deadline sehari, duuhhh pusyingg.  Guru yang ngasih banyak tugas lebih tidk disukai daripada guru yang jarang memberi tugas.  Guru yang sering telat masuk atau sering tidak berangkat juga sama.  Guru yang melakukan pembelajaran dominan diskusi juga lebih tidak disukai dibanding guru yang sering ceramah.  *ini pemikiran ku yang dulu 😆 Nah selanjutnya aku berkesempatan menjadi guru les. Alias tentor les privat. Dulu waktu jadi siswa aku sering protes sama guru yang ngajarnya ngawur, yang sering ngasih tugas tanpa ada penjelasan, sampai lebih sering ngobrol dikelas daripada ngejar materi. Saat itu padahal kurikulum menyajikan ma

Tuhan, Ijinkan Sekali Saja ku Melihat Proses Kelahiranku

Gambar
Sabtu, 21 Juli 2018 pukul 07.15 wib aku dimintai tolong oleh mba sepupu untuk mengantarnya ke puskesmas. Bukan karna sakit, tapi memeriksa calon dedek bayi yang sudah tak sabar ingin ku cium pipinya. Obrolan kecil mewarnai kebersamaan kami sembari menunggu nomor antrian dipanggil. Aku yang notabene wanita setengah dewasa mulai penasaran dengan "bagaimana melahirkan itu". Tanpa ragu kutanyakan pada Mba sepupuku, panggil saja Mba Rani yang saat itu kehamilannya sudah menginjak usia 9 bulan. Singkat cerita Mba Rani mengatakan bahwa posisi janin sekarang tidak pada keadaan normal, alias 'sung-sang'. Jadi kemungkinan proses persalinan harus dilakukan dengan jalan operasi sesar demi keselamatan janin dan ibunya. Seketika ku berpikir Subhanallah sekali perjuangan seorang Ibu. Akhirnya nama Mba Rani dipanggil untuk segera diperiksa. Kudengar samar-samar dari ruang tunggu, dokter sedikit memarahi Mba Rani perihal posisi janin yang tidak semestinya ini. Bukan tanpa alasan, po

Uang atau Kenyamanan

Gambar
Uang dan kenyamanan oleh seseorang bisa menjadi bertolak belakang. Bisa dibilang ibarat dua sisi mata uang. Pilih uang, tapi tidak kondisi hati nyaman, atau pilih kenyamanan tapi uang seadanya. Kenapa saya mengambil topik ini? Belakangan marak dibicarakan atau sempat viral sebuah slip gaji seorang guru honorer yang hanya mendapat gaji sebesar 35 ribu. Yaa, seseorang yang disensor identitasnya tersebut mungkin sudah geram dengan gaji yang ia terima selama sebulan. Lihat saja, gelar Sarjana Pendidikan yang ia sandang seolah tak berarti di mata pemerintah. Saya tidak akan menyudutkan pemerintah, ini murni pendapat dari penulis dan opini dari beberapa kawan yang saya percayai berlatar belakang pendidikan. Ingat sekali, dulu waktu kecil ditanya “cita-citanya mau jadi apa dek? “ serentak hampir 50% siswa dikelas menjawab dengan bangga bahwa mereka ingin menjadi guru. Ya. Guru merupakan profesi yang didambakan siswa semasa kecil. Entah kenapa, profesi guru memiliki tempat dihati siswa, khusus

"Status"ku Lebih Utama daripada Solatku

Gambar
Berawal dari 'populer'nya media sosial Facebook, dimana setiap pemilik akun bebas menulis apapun, kapanpun dan dimanapun serta bisa dilihat oleh siapapun meskipun tidak kenal sekalipun.  Mula berkembangnya Facebook atau lebih sering disebut Fb, mendapat sambutan positif oleh penggunanya. Pengguna merasa puas dan senang bisa mengutarakan apa saja lewat Fb, bisa meluapkan apa yang mereka rasakan, inginkan, bahkan kadang asal menulis tanpa tahu maksud dari tulisannya.  Bicara mengenai pengguna Fb, teknologi ini pada masa sekarang sudah mulai menyentuh anak seusia sekolah dasar. Entah apa tujuan mereka menggunakan Fb. Mungkin hanya sekedar ikut-ikutan teman, atau bahkan mencari teman, atau bisa jadi memang menjadi mata pelajaran disekolah untuk membuat Fb.  *FYI aja ya, dulu aku buat akun Fb juga karena ada materi itu di salah satu mapel waktu SMP. So, bertahan deh, itu akun sampai sekarang.  Aku mau bahas konten status yang dibuat para pengguna aja nih ya.   Mulai dari konten gaje

Menonton Serial Upin Ipin

Gambar
Upin dan ipin inilah dia Kembar seiras itu biasa Upin dan ipin ragam aksinya Kami senangi siapa jua Upin dan ipin selamanya Apa cuma aku yang baca sambil nyanyi? 😳 Si kembar identik bernama Upin dan Ipin yang bertempat tinggal di Kampung Durian Runtuh ini berhasil mendapat perhatian oleh warga Indonesia terutama seusia anak-anak. Cerita keseharian dua anak TK bersama teman-teman kelasnya itu dibungkus dengan rapi dan alami sehingga terasa nyata. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, Upin-Ipin kenapa TK mulu ya? 😂 yaa kalau aku sih bakal tak jawab "Daya tarik mereka di usia TK itu". Tinggal bersama Opah (nenek) dan Kak Rose,  Upin-Ipin sudah menjadi yatim piatu sejak kecil. Keadaan ini sama sekali tidak membuat mereka kekurangan kasih sayang. Bukan tanpa alasan, disamping rumah mereka berdiri rumah Tuk Dalang (kakek) yang selalu mengajari sikembar ini layaknya bapak pada anaknya sendiri. Tetangga sekaligus teman-teman sekolah juga sering bermain dan belajar brsama mereka. Ada

Cinta

Gambar
Suatu topik yang menarik untuk dibahas. Banyak sekali yang bisa dibicarakan ketika membahas Cinta. Buktinya, banyak lagu cinta tercipta. Film tentang cinta menjadi idola remaja.  Cinta memiliki kekuatan yang dahsyat, fantastic, luar biasa. Lagu tentang cinta menjadi sasaran utama para musisi. Topik utama yang membahas cinta mudah sekali menembus telinga sampai hati para penikmat musik. Mulai dari lirik tentang apa itu cinta, cinta yang indah, cinta yang bahagia dan banyak cinta yang lain.  Industri perfilman indonesia juga tak mau kalah. Sebagian besar sutradara mengarahkan cerita mereka tentang cinta. Hampir semua film yang pernah ku tonton, apapun jenis genre filmnya, pasti ada bumbu cinta di dalamnya. Baik komedi, horor, aksi, biografi, dan lain sebagainya.  Pengaruh cinta dalam industri hiburan sangat pekat dirasa. Cerita yang dibalut dalam lagu, kebanyakan tercipta oleh kenangan yang dialami sang penulis. Baik itu kenangan dirinya maupun kenangan yang didengarnya.  Pengalaman prib

Kamu Punya Jerawat dan Gak Percaya Diri? RUGI!!

Gambar
Hentikan membaca jika kamu harap ini adalah  postingan mengenai cara mengatasi jerawat, apalagi treatment menghilangkan bekas jerawat. Bukan. Karena sudah banyak dan buaaanyak sekali yang mengulas seputar itu. Tapi tetap saja prosentase galau seputar jerawat masih menjadi ironi, meskipun kalah pamor dengan galau akibat kena php 😆. Lalu, saat sudah banyak solusi diberikan, kenapa masalah tetap saja ada? Ketika obat jerawat sudah banyak beredar dipasaran, dibawakan oleh beauty vloger yang 'cantik' nan sempurna, masih saja ditemukan para wanita maupun pria yang galau seputar jerawat.  Tulisan ini memang berdasar dari pengalaman pribadi dan hasil mengamati. Selepas membaca ini, ga boleh ada lagi kaum remaja penikmat dunia pengejar ridho Tuhan yang galau akibat sikecil merah yang tidak patut dipikirkan ini.  Jerawat bisa dibilang menjadi masalah pertama dan utama bagi remaja khususnya remaja wanita. Yups. Wanita. Bicara jerawat memang tidak bisa lepas dari remaja wanita. Karen