Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Keluarga Vs Teman

Masa libur panjang akhir tahun gini, banyak yang berbondong-bondong menyusun rencana liburan. Yah, menurutku liburan memang penting setelah satu tahun sebelumnya kerja keras tanpa henti. Liburan bisa menyegarkan otak dan pikiran yang sumpek oleh pekerjaan.  Cerita ini sama sekali tidak bermaksud untuk pamer atau menyindir, apalagi menyudutkan seseorang. Apabila terdapat pendapat, itu murni untuk diriku. So, jangan ge-er dulu. ** Sore itu aku melihat berita infotainment di salah satu channel, mereka mewawancarai beberapa artis yang memiliki rencana menghabiskan liburan bersama keluarga maupun pasangan mereka. Kebanyakan mereka berencana pergi ke luar negeri. Sebut saja artis muda idaman remaja Verell Bramasta (gatau tulisan namanya bener apa engga). Ia bilang ke mbak-mbak pewawancara bahwa ia akan liburan bersama Wilona (kekasihnya) dan keluarga keliling eropa (ya Ampuun, 😵). Ia pun menyebutkan beberapa negara yg akan menjadi tujuannya. Tak jauh berbeda dengan artis-artis lain,

Cara Balik Nama Kendaraan di Samsat Jepara

Berbeda dengan postingan sebelumnya yang berisi pendapat tentang hidup dan keseharianku, kali ini aku akan membagikan pengalaman luar biasa mengurus proses balik nama kendaraan sepeda motor Beat kesayanganku. Singkat cerita, sepeda motor ini dibelikan Bapak saat aku berada di Semester 6 Bapak bilang biar aku ga susah dan ribet kalau mau praktek mengajar di sekolah. Sweet banget kan ya.. Kenapa kuanggap ini pengalaman luar biasa? Karena aku melakukannya sendiri. Segala skill tentang lobby dan bertanya akan dipertaruhkan ketika kita mengurus sesuatu di kantor umum sepesrti Samsat. Tepatnya Senin, 17 Desember 2018 aku berangkat pagi sama seperti saat berangkat kerja. Yaitu 06.40 wib aku melincur menuju Samsat Jepara. Pelan tapi pasti, akhirnya Beat ku berhasil membawaku tiba pukul 07.15 di tempat parkir Samsat. Keadaan disana masih sepi, terlihat beberapa petugas sedang bersiap untuk melakukan semacam upacara atau apel. Aku langsung bergerak menuju parkiran dan bertanya kepada Bapak

Lagu SIKLUS NITROGEN ala Sheila On 7 oleh SMK Islam Sultan Agung 1 Kali...

Gambar

Kerajaan Otak Kecilku

Gambar
Geram ketika ada yang mengomentari bahwa diriku berubah. Jengkel ketika mereka berkata aku menjadi tidak seperti dulu lagi. Heran ketika mereka tidak bisa menjelaskan perbedaan diriku yang sekarang dengan yang dulu. Aku memang tipe orang yang pemikir. Apa saja yang dikatakan orang, secara spontan akan lewat masuk dan bersarang di otak kecilku. Dan pikiran itu senantiasa menggangguku ketika tiba-tiba muncul disaat yang tak menentu. Bukan kehendakku ketika aku menjadi seorang yang pemikir. Selalu memperhatikan dan mengambil pusing dengan pendapat orang lain tentangku. Mengenai pendapat orang lain ketika aku mengambil keputusan A, mengambil langkah A, melakukan kegiatan A, bahkan parahnya aku memikirkan pikiran orang lain tentang pakaian yang kupakai. Actually , ini sangat menggangguku. Sering sekali hal ini membuatku gelisah. Jika dikonversi dalam skala persen, kegelisahanku 80% adalah karena memikirkan pendapat orang lain tentangku. Masalahnya bukan pada oranglain, tapi pa

Sidomukti 2009

Gambar
Three years ago, when the school year 2009/2010 I got enrolled into SMANCA’s student, precisely in my second year at X.1. Everyone said that class X.1 were clever and intelligent students. When I knew if I in class X.1, waaaw I was so proud. We were only consist of 32 students, 9 boys and 23 girls. One week, two weeks, three weeks we adapt and got to knew each other. One month, two months, three months, four months, we started to knew each other. Six months, seven months, eight months, we started to close. Nine months, we were inseparable. And the tenth month, we began planed for a holiday vacation. Various became the target of our vacation. From Karimunjawa Island, Semarang and Yogyakarta. Then with a variety of considerations and negotiations, we finally decided to vacation to Sidomukti and Bandungan. Sidomukti?? Where was it? What was that? What could we saw there? Various questions arised. Sixth day in July was our departure date. That day arrived. Hmm it

Pernyataan Hoax Soekarno Seputar Pemuda (?)

Gambar
Sepuluh pemuda zaman now tidak akan bisa merubah dunia. Setuju? “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia”. Kutipan Sang Presiden pertama Indonesia sekaligus Proklamator ini sering membanjiri feed dalam social media ketika berhubungan dengan pemuda. Beliau bahkan menyadari peran penting para pemuda sejak massa penjajahan. Tak tanggung-tanggung, beliau mengutarakan bahwa 10 pemuda dapat mengguncangkan dunia. Memang ini suatu kiasan yang bermakna hiperbola dan tidak nyata, namun makna didalamnya sungguh erat dengan kekuatan para pemuda. Pertanyaannya mengapa beliau begitu percaya dengan pemuda? Bukankah pemuda itu belum cukup pengalaman serta pemikirannya? Kenapa tidak mereka saja yang sudah banyak pengalaman serta matang dalam hal pemikiran dan ide, misalkan saja orangtua. Ya tentu orangtua disini bukan setua kakek nenek kita di rumah ya guys. Kita runtut dulu apa itu pemuda? Siapa yang disebut pemuda? Dan siapa saja yang tergolong pemuda? Pemuda menurut Ka

Kusebut Ini Keajaiban

Gambar
💚 Jumat 28 September 2018, entah kenapa hari itu panas matahari terasa lebih menyengat dari hari biasa. Jumat selalu menjadi hari favorit dibanding hari-hari lain. Bukan karena aku libur kerja, tapi karena hari jumat adalah awal dari serangkaian hari sabtu dan minggu dimana saatnya istirahat tiba alias weekend . Waktu untuk beristirahat dari segala rutinitas di hari biasa. Agak manja memang, pengennya istirahat mulu, padahal pekerjaan yang dilakukan di hari biasa tidak begitu berat namun pengennya istirahat dalam waktu agak lama alias tidak singkat. Hmm manusia. 💙 Okey kembali ke hari jumat. Ada apa dengan hari jumat? Seperti pada jumat-jumat sebelumnya, aku dan anak-anak didikku dalam kelompok ilmiah remaja mengadakan kegiatan rutin bersama. Namun agenda pada hari jumat ini befitu special dan ditunggu-tunggu yaitu kunjungan ke perpustakaan daerah di Jepara. Antusiasme anak-anak yang diluar dugaanku membuatku turut bersemangat untuk membimbing dan membersamai mereka memperole

Menikah tak Hanya Perihal "Dengan Siapa", tapi...

Menikah merupakan suatu pembahasan yang sering didengar terutama pada usia 20 tahun ke atas. Menikah pada dasarnya merupakan kegiatan ibadah yang paling lama dan paling mendapat banyak pahala, jika dilaksanakan sesuai syariat islam. Suatu hari teman sepermainanku waktu SMP memberi kabar bahwa ia akan segera menikah. Kaget. Ekspresi pertamaku. Sedih. Perasaan yang kurasa seketika saat itu. Bukan sedih karena melihat teman berbahagia. Tapi lebih ke perasaan sedih karena sebentar lagi ia bakal lebih sering bersama suaminya daripada aku. Egois memang, perasaan sedih ini yang belum siap ditinggal olehnya.  Tak berapa lama dia sering mengabariku seputar pernikahannya. Perasaan sedih berbalut bahagia masih menyelimuti hati. Senang rasanya masih dilibatkan dalam beberapa persiapan pernikahannya.  Tiba-tiba ku mulai dilanda rasa gelisah tentang pernikahan. Kutanyakan padanya saat itu juga. Kenapa ia memilih menikah pada saat ini? Kenapa dia memilih menikah sekarang?  Jawaban tak terduga datang

Mimpiku Vs Restu Ibu

Gambar
Menjadi mahasiswa pascasarjana merupakan mimpiku sejak kugarap lembaran skripsi tahun lalu.  Jepang, turki, selandia baru,  jerman, dan Austria menjadi list negara yang akan kudatangi dengan beasiswa penuh pascasarjana oleh pemerintah. Beasiswa impian mahasiswa pasca mendapat sarjana. Ya, apa lagi kalau bukan LPDP.  Tidak hanya sebatas keinginan, aku sudah mengumpulkan sedikit demi sedikit informasi sejak setahun berjalan. Mulai dari baca blog para awardee (penerima beasiswa LPDP), download vlog seputar awardee dan cara jitu lolos, follow para persatuan para mahasiswa di negara yang hendak ku tuju, membeli buku cetak,  download pedoman online, wawancara secara langsung dengan awardee, dan sebagainya. Bukan hanya keinginan, namun tekad dan usaha telah kulakukan.  Mimpi seketika luntur saat minta restu ke orangtua. Ya, its a big No, kata mereka. 😩 Sedih, sedih bukan main. Semua persiapan yang kukumpulkan, kulakukan, sia sia. Ingin ku lari dan diam-diam mendaftar saja, seakan tak mau s