Cerita Jilbab



Assalamualaikum Warrohmatullah Wabarokatuh 

Hijrah itu apa sih? 
Bismillahirrohmanirrohim
Mau share pengalaman aja ya guys.
Panggil saja aku Hesti Nikmah Safitri, usia sampai bulan desember ini 22 tahun 5 bulan. Wooww ciyee udah mateng nih, usia nya.. Ihiirr.. πŸ˜…πŸ˜±

Kelahiran 90 an atau lebih tepatnya tahun 1995 termasuk generasi kids zaman old, kata anak muda sekarang. Masa SD sampai masa SMP maaih jarang dijumpai muslimah yang berjilbab. Jaraaang banget sumpah. Waktu SD ku dulu itu gaada siswa yang berjilbab, naik ke masa SMP ada lah beberapa siswa yang kalau diprosentasekan itu mmmm maksimal 10 anak dari seluruh siswa di SMP tersebut. 

Aku pun tak berjilbab, πŸ‘§ berangkat menggunakan seragam pendek sopan dan rambut tergerai dengan model berbeda-beda setiap harinya. Iya betul, kebanggan ya kalau terlihat cantik diantara murid-murid lainnya. Kita tahu bahwa rambut itu bagaikan mahkota wanita, simbol kecantikan. Misal hari senin rambut tergerai, selasa di kuncir satu, rabu kuncir dua, kamis kuncir miring, jumat kuncir setengah, sabtu kolaborasi πŸ˜†. πŸ™†

Masih jarang kan? Aku yakin kalian yang se-generasi sama aku pasti mengalami hal yang serupa. Wanita berkerudung sudah dipastikan anak pak ustadz. πŸ™€

Lulus SMP, lanjut ke SMA ada pemilihan kain baju seragam, mau yang berjilbab atau engga. Nah disini ini cerita awal berjilbabku dimulai 😁 
Orangtua waktu itu menyarankan "nduk, pake jilbab aja ya, pake kerudung sekolahnya" karena sifat manutku ke orangtua langsung kujawab "nggeh Buk, siap".

Pikiranku masih primitif, aku berfikir bahwa berjilbab itu mudah, okelah cuman ke sekolah ini, toh siswa-siswa SMA lain juga umumnya berjilbab. Melalui pandangan ini, kumulai mengenakan jilbabku. Belum ada yg memberitahuku kalau jilbab bagi muslimah baligh adalah wajib dan tak ada alasan apapun untuk tidak mengenakannya. Berdasar ketidaktahuanku ini, saat keluar rumah selain sekolah aku tetap membiarkan aurotku terbuka. Astaghfirullahaladzim 😣 tolong jangan ditiru ya. Tidak baik. Tak patut πŸ˜«πŸ˜–

Awal masuk SMA, siswa baru dianjurkan untuk memilih ekstrakulikuler yang sesuai dihati.. 😁
Dan hatiku memilih KPI, Kelompok Pelajar Islam merupakan organisasi kerohanian dibawah naungan Osis. Kegiatan KPI berkaitan dengan keislaman meliputi memperingati hari-hari besar islam, qiroatil quran, diskusi tentang islam, ceramah pagi, dan favoritku dari semuanya adalahh saat mempersiapkan kegiatan-kegiatan itu. Kenapa?? Karena saat itu waktunya berkumpul bersama teman-teman, dan satu lagi favorit saat membersihkan masjid sekolah, nyuci mukena manual, waww jadi nostalgia 😳. Banyak sekali kenangan disini. Alhamdulillah masa SMA ku berwarna karena KPI 😊. 

Namun sangat kusesali, meskipun bergaabung bersama KPI masih saja aku belum sadar kewajiban berjilbab. Jilbabku belum terpasang sempurna. Masa ini proses mencari kebenaran dan jalan, butuh seseorang yang mengingatkanku, tapi belum ada seorangpun. Yaahh ironi memang, orang-orang disekitarku masih berpikiran sama denganku, yaitu berjilbab hanya waktu sekolah dan bukan kewajiban muslimah. 

Kelas tiga SMA waktu paling horor semasa SMA pun datang, suatu hari ada seorang teman yang mengajak untuk bergabung ke suatu majelis ta'lim. And i said yes. Alhamdulillah disini awal dari semuanya. Di majelis ini baru kusadar bahwa jilbab itu kewajiban setiap muslimah yang sudah baligh, tidak ada kompromi lagi. WAJIB. Ga boleh buka tutup jilbab. Kewajiban ini menguntungkan muslimah. Coba deh kita fikir sejenak. 

Jilbab, kerudung, hijab. Berhijab merupakan menutupi aurot wanita kecuali yang dibolehkan. Setiap anggota tubuh wanita itu indah, keindahan ini yang harus kita jaga, kita tutup, rahasiakan, supaya tidak ada lelaki bukan mahrom melihatnya. Kita tahu bahwa lelaki dianugerahi nafsu pada dirinya. Apalagi kalau nafsu ini dirangsang oleh pakaian wanita yang terbuka, huuu pasti nafsu akan memuncak. Ramai kejadian pelecehan terhadap wanita itu salah lelaki, namun jika sang wanita tidak memberi celah untuk pelecehan tersebut, sang lelaki tidak akan melakukannya. Kewajiban dilaksanakan dengan keuntungan yang akan kita dapat. 😊

Alhamdulillah Allah mengutus seseorang memberitahu mengenai jilbab ini. Mulai dari sini, selain ke sekolah sudah kumulai jilbabku. 
Banyak berkah yang hadir silih berganti. 

Benar bahwa jika berjalan dijalan Allah, maka Allah akan memberi kemudahan. 

Teman sepergaulan sangat berpengaruh terhadap kepribadian diri kita. Bagaimana dirimu bisa dinilai dari bagimana sahabat-sahabatmu. 

Tetaplah mencari sahabat yang akan membawamu dalam kebaikan, membawamu ke syurga. Jangan sia-siakan hidupmu hanya untuk bersenang senang didunia. Dunia hanya sementara kan? Karna yang kekal itu akhirat. Mari mencari bekal untuk akhirat kita, tidak ada kata terlambat untuk belajar, bertanyalah kepada ahli jika tidak memahaminya. 

Semoga bermanfaat 😊

Wassalamualaikum Warrohmatullah Wabarokatuh 

Komentar

  1. Balasan
    1. Terimakasih kak. 😊 Bisa dibaca tulisan yang lain ya kak. Kalau ada kritik saran bisa ditulis dikomentar. Terimakasih 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Balik Nama Kendaraan di Samsat Jepara

Menonton Serial Upin Ipin

Bukan Rencanaku tapi rencana-Nya⁣ ⁣