Curahan Hati Menikah ditengah Pandemi

Saya Terima Nikah nya... 

Alhamdulillah wasyukurillah
Kami sudah sah melaksanakan sunnah. 

Aku tak pernah membayangkan akan menikah di tengah pandemi seperti ini. 
Pernikahan kami sudah direncanakan sejak awal tahun 2020, dimana saat itu virus corona belum mencapai Indonesia. Belum mampir, apalagi hadir, namun sekarang ia sampai enggan untuk menyingkir. 

--Awal februari--
Beberapa vendor sudah siap ku beri uang muka. Takut tak kebagian vendor, karena tanggal pernikahan kami termasuk tanggal favorit menurutku. Bukan tanpa alasan, sudah ku hubungi vendor-vendor dan jawabnya sudah penuh semua. Itu pun masih beberapa bulan sebelum hari H. 

Panik dong. Setelah nemu satu vendor yang cocok, langsung kuberi uang muka. 

--Pertengahan Maret--
Mulai panik, corona mulai piknik ke Indonesia. Dua orang menjadi korban. Angka tak berhenti di dua. Lanjut kelipatannya. 

Aku, pasangan, dan keluarga mulai bingung 😕 
Entahlah. 
Semua kegiatan yg menimbulkan keramaian dilarang selama virus corona masih merajalela. 

?? Masa iya harus pending/cancel acara nikahnya?? 

Astaghfirullah

"Tenang, kita tunggu sampai musim panas, virus tidak akan bisa abertahan di suhu tinggi. Paling tidak sampai bulan puasa tiba"

Benar juga, pikirku. 
Oke, aku berusaha calm down dan tetep fokus merencanakan plan B. 

Puasa sudah lewat.
MasyaAllah virusnya nemplok terus di Indonesia 😫

Oke kita pakai plan B

"De, nikahnya sederhana saja tidak masalah. Tidak perlu sebar undangan. Tidak perlu dekorasi besar di halaman. Tidak perlu sediakan banyak makanan." Kata pasanganku

Ya tidak ada jalan lain. 
Jujur aku dan pasangan sama-sama takut. Bukan karena takut dibubarkan aparat karena menghadirkan keramaian, tapi takut di acara kami justru menjadi cluster baru penyebaran virus corona. 

Pasalnya tepat seminggu sebelumnya, daerah kami sedang ramai dengan adanya korban yg diakui positif. 

"Berdoa" Kata beberapa teman dekatku..

Berdoa agar semua yg dikhawatirkanp tidak terjadi. 

Aku hanya mempersiapkan acara dengan sangat sederhana

Baju akad menggunakan baju sendiri, kerudung sendiri, sepatu sendiri, jas suami juga punya bapak. 
MasyaAllah
Ngirit sih ini 😁

Make-up memang aku ambil orang ya, karena bukan ahlinya. Tapi murmer banget, lebih murah dari makeup wisudaakuuu 😆😆😆 
Bercanda nih

Terus ambil dekor sederhana juga sama fotografer. 
Meskipun sederhana, momen pernikahan kami harus diabadikan. 

Alhamdulillah usai. 

Kalau flashback, dulu aku pernah ber-angan-angan bahwa ingin menikah dengan sederhana dan tidak ingin sebagai tontonan di depan panggung. Malu pikirku. 
Dannn tereeenggg benerrannn.. Its happen. 

Kalau dipikir lagi, aku sangat beruntung. Tidak harus mengeluarkan banyak budget untuk menikah. Sederhana saja. 
Make-up 250
Dekor 1500
Fg 800
MasyaAllah

Alhamdulillah tidak perlu mubadzir banyak uang. 

Disaat orang-orang butuh banyak dana bahkan puluhan juta untuk acara pernikahan impian mereka, aku jauh di bawah nya. 

Malu. Malu?? Awalnya iya, pikiran jahat 😈 mulai menggerogoti. 
Malu karena acaranya sederhana? No, justru itu memang kemampuanku. Dana yg dipersiapkan untuk acara bisa ku alihkan ke kebutuhan pasca menikah. 
Gak dapet sumbangan banyak dong, kan gak ngundang2 temen?? 
Iya lah jelas, gak masalah. Alhamdulillah aku gak keluar banyak acaranya. Teman yg ku undang hanya teman baik saja. Hanya terpilih. 
Rugi dong, dulu nyumbang banyak kok malah sekarang gak disumbang? 
InsyaAllah dulu nyumbang nya gak kepikiran bakal balik. 

Alhamdulillah 
Allah memberi bencana engan segala berkah nya. 
Tidak hanya rugi dan penyakit. 
Allah Maha Adil. 
Allah tetap menurunkan rahmatNya. 
Allah tetap menurunkan berkahNya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Balik Nama Kendaraan di Samsat Jepara

Menonton Serial Upin Ipin

Bukan Rencanaku tapi rencana-Nya⁣ ⁣