Bukan Rencanaku tapi rencana-Nya
Semua terjadi begitu saja, tanpa terencana.
Bukan tidak merencanakan, tp rencanaku perlahan terhapus dan digantikan dengan hadiah yang sungguh bagus.
Dimulai di sekolah menengah pertama atau SMP.
Aku berencana untuk bersekolah di SMP 1, namun karena suatu alasan akhirnya takdir menuntunku menuju SMP 2.
Selepas dari SMP, lagi-lagi aku berencana melanjutkan ke jenjang sekolah kejuruan di jepara kota. Sayang seribu sayang, meleset lagi bidikanku. "Kamu harus belajar di SMA saja" kata Allah.
Satu, dua, tiga tahun berlalu. Aku tak tau lagi kemana lagi rencanaku waktu itu. Kuliah? Kerja?
"Ya kerja lah, mau kuliah pakai apa?" Aku berusaha menerima kenyataan.
"Teruslah belajar sampai ilmu itu kau bagikan lagi menjadi ilmu yang bermanfaat" jawab Allah.
Empat tahun berlalu, waktunya merayakan kelulusanku dari perguruan tinggi. Tanpa adanya rencana, aku menjaring setiap kesempatan, membuat kemungkinan lebih besar dengan menyebarkan banyak surat lamaran pekerjaan. Berharap ada satu atau dua pihak yang tertarik dan memberiku kesempatan.
Tak disangka kesempatan justru datang dari tempat yang tak ku masukkan dari daftar lamaran tujuan.
And here i am
Allah tidak mengabulkan rencana kita, namun menggantinya dengan taraf yang berkalli kali lipat lebih baik. Bahkan aku bersyukur Allah tidak mengabulkan permintaanku waktu itu.
Aku bersyukur takdirku tidak sesuai rencanaku.
#30haribercerita
#300hbc2022
@30haribercerita
Komentar
Posting Komentar