Sadari Hal Ini, Kamu Akan Lebih Bersyukur

Pernah denger suatu kata mutiara bahwa rejeki tidak akan kemana mana. Rejeki tidak mungkin tersesat. Rejeki akan datang tepat saat kita membutuhkan. Waaaaaaa i'll proof it. 😱
Bagi sebagian orang yang meyakini akan kata-kata tersebut pasti gak akan heran. Tapi yang acuh tak acuh, terutama ga percaya sama hal hal gaib (menurutku ini gaib karena tak bisa diprediksi secara ilmiah).

Subhanallah walhamdulillah wa lailahaillallah wallahu akbar.
Alhamdulillah

Segala puji bagi Allah, kalimat hamdalah yang senantiasa kami ucapkan (keluargaku) setelah mendapat kabar bahwa aku lolos seleksi beasiswa bidikmisi.  😭😭😭
Bagi anak desa macam saya ini,  sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk melanjutkan kuliah. Pesimis. No idea. Never thought. Mustahil. Pemikiran desa masih menyelimuti waktu itu. "anak desa ngapain tah lanjut-lanjut sekolah, mahal. Gausah, toh anak perempuan bakal di dapur ngelayanin suami". Fyuhh 😐
Itu sering sekali kudengar. Makannya aku gapernah terpikir mau kuliah, mikir biaya juga sih. Paham kondisi keluargaku yang Alhamdulillah cukup tidak kurang. Masih banyak kebutuhan urgent yang harua dipenuhi, dan lebih penting dibanding membiayai kuliahku. Belum lagi kuliah butuh biaya kos, makan, buku, bla bla bla. 😟

Aku pun sudah di doktrin orangtua sejak SMP, untuk melanjutkan ke SMK saja. Soalnya lulusan sekolah kejuruan paling tidak punya keterampilan untuk bekerja lepas lulus nanti. Tak usah repot2 mikir kuliah. Dipikiranku waktu kelas 3 SMP hanya tertuju pada satu sekolah kejuruan favorit di Jepara (ini daerah rumahku ya). Kenapa milih favorit? Sekolah favorit pasti memiliki fasilitas dan lingkungan lebih baik. Meskipun ada kemungkinan ga keterima sih. Tp tetep tujuan utamaku mau kesana.

Sampai akhirnya tiba-tiba aku dipanggil wali kelas  waktu di kelas 9 sekaligus guru BK waktu itu (waktu smp Alhamdulillah banyak guru mengenalku karena prestasi akademik maupun ekstrakulikuler) bernama Bu Puji. Lalu beliau menginterogasiku :
Ibu " hesti, kamu mau lanjut ke sekolah mana? "
Me " ten SMK jepara Bu"
Ibu " lha kenapa mau kesana? "
Me " usulan dari orang tua Bu, sekaligua agar saya punya keterampilan untuk bekal bekerja usai lulus nanti"
Ibu "eehh, jangan. Kamu itu pandai, eman2 kalau mau ke kejuruan. Peluang lulusan kejuruan untuk melanjutkan ke universitas itu lebih kecil"
Me "hehe, saya ndak berniat melanjutkan ke universitas Bu. Ndak ada biaya " sambil tersipu malu.
Ibu "hey, jalanin saja dulu. Kita kan ga ada yang tahu rejeki masing2 anak. Kamu punya potensi. Lanjut di SMA saja" dengan membujuk
Me "tapi Bu, saya ndak berani. Orangtua sudah mengarahkan saya ke kejuruan itu bu" agak terharu dan galau 😅
Ibu "yowes gampang, nanti bapakmu tak kasih tahu ya. Kamu itu bisa lebih baik lagi hes, kalau masuk ke SMA peluang ke jenjang universitas lebih lebar, kamu harus memanfaatkan peluang yang ada. Memang sekarang kamu belum ada rejeki, belum ada pandangan, tapi bisa diusahakan. Kamu belajar saja yang rajin di SMA, kalau memang rejekinya kamu kuliah, pasti kamu kuliah nduk" nada sayang Ibu Puji semakin terasa 😭😭
Me "terimakasih Bu, nanti saya sampaikan ke Orangtua, terimakasih nasihatnya bu" sambil galau balik ke kelas. 😑

Yaahh dan akhirnya bapak bertemu dengan Bu Puji. Berdasarkan cerita Bapak, bu puji menekankan dengan sedikit memaksa untuk memasukkanku ke SMA. Dan bapakku menerimanya. Aku pun mendaftar di salah satu SMA N 1 Pecangaan, salah satu sma favorit di jepara. Ini lah awal rejeki demi rejeki menghampiri keluargaku. Alhamdulillah
Siswa sma adalah usia rentan, usia remaja menuju dewasa. Biasanya diusia ini, khususnya perempuan pengen coba sana sini. Mudah terpengaruh lingkungan juga. I choose my own way. Berawal dari mengikuti organisasi rohis atau Kerohanian Islam, lebih dikenal dengan KPI (kelompok pelajar islam). Berniat mengabdi dan belajar lebih dalam mengenai agamaku. Agama yang selama ini ku anut, ku percayai. Berharap bertemu dengan orang2 yang mencintai Allah. Salah satu program kerja di KPI, ada namanya Keputrian. Keputrian ini membahas segala hal mengenai wanita, sesuai namanya ya. Banyaakk banget informasi disini, jadi isinya itu ada materi yang disampaikan, lalu tanya jawab. Faedah bangets.

Nah, hubungannya sama rejeki apa ukh? (ukhti adalah panggilan lain untuk saudaran perempuan)
Sabar sabar..
Jadi gini, pemateri di keputrian ini namanya Bu Aida. Beliau selain sebagai pemateri keputrian, juga sebagai pembina ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja. Disini kita pun (anak KPI terutama ukhti) direkrut sebagai anggota KIR juga. Debut ku pun dimulai. Asekkk 😆


Lomba demi lomba Karya Ilmiah kami ikuti. Kami? Iya, jadi ini sifatnya kelompok. Jadi setiap anak kira-kira menangani beberapa judul, kami bekerja sama disini. Misal ada tiga judul, nanti praktikum 9 orang, nah di ahir tinggal dibagi tiga deh.
Aku misalnya pernah ikut lomba 4 kali karya ilmiah.
Dan Alhamdulillah pernah menjadi juara 2 tingkat jepara. 😊😍😍 senangnya tak terkira. Waktu sma, hadiahnya lumayan lah ya. Ini uang pertama yang kudapat.
Hmm senangg..
Setelah itu, semangat deh ikut lomba lomba lain. Pernah ikut lomba se jawa tengah yang di adakan di UMK (universitas muria kudus). Sayangnya hanya bisa sampai sepuluh besar. Tapi senang bisa mendapat pengalaman presentasi di depan juri, pada kompetisi karya ilmiah tingkat jawa tengah.
Pernah ikut kegiatan Unnes juga, mengenai bioteknologi. Waktu itu kelompok kami terdiri dari tiga orang. Kami membuat bioetanol dari kulit durian. Wah, perjuangannya masih teringat sekali. Jepara sebagai penghasil durian, tentu juga memiliki limbah kulit durian yang tidak sedikit. Dari sini lah kami ingin memanfaatkannya. Mulai dari mengambil kulit durian di tong sampah, ambil di jalanan, praktikum menghasilkan bioetanol di lab setiap hari sepulang sekolah. Kebayang ga sih, kalau fermentasi aromanya gimana? Nah itu menjadi santapan sehari-hari kami di laboratorium. Perjuangan yang menurutku hebat bersama teman-teman dan pembimbing yang hebat ini belum membuahkan hasil. Sedih itu pasti, tapi pembimbing senantiasa menyemangati kami. Alhamdulillah rejeki ilmu. 😊

Next.
Alhamdulillah diberi percayaan oleh guru untuk mewakili sekolah dalam lomba cerdas cermat anti rokok bersama sembilan kawanku lainnya di tahun keduaku di SMA. Belajar, belajar belajar. You know what? Kami berhasil menyabet juara 2 sekabupaten. Wawww..
Alhamdulillah dapat nabung lagi hehe

Ditahun ketiga SMA, kami ijut LCC yang sama. Karna kami sudah berpengalaman, jadi kami masih terdiri dari anggota grup yang sama, hanya beberapa ada pergantian.
Ada dua Babak. Pertama babak penyisihan mengerjakan soal secara tertulis, pada babak ini diambil 10 sekolah yang berhak mengikuti babak selanjutnya. Pengumuman pun langsung dihari ini. Teng teng.. SMA N 1 Pecangaan lolos. Horeee 😁😁😁
Lanjuut ke babak selanjutnya. Bisa dibilang babak cepet2an, butuh kecerdasan dalam mengatur strategi.
Bayangin aja ya, ada sepuluh orang diskusi, pasti ribet rempong, ramai, banyak pemikiran. Yesss tapi kami tetap satu.. 😉
Kami diberi waktu untuk menulis jawaban soal dengan benar dan cepat.
Denggt denggg.. Pengumuman langsung di hari itu, disebutkan mulai dari juara 3. Juara 3 sma..
Juara 2 sma..
Juara 2 SMA N 1 Pecangaan
Waaaa 😱😍😁😆😇
Bukan cuma seneng, langsung deh jingkrak jingkrak, saling meluk anggota grup, teriakkk. Gak nyangka banget. Juara 1 sekabupaten Jepara Lomba Cerdas Cermat Anti Rokok.
Ye ye ye ye, Alhamdulillah dapat rejeki lagi.

Belum cukup sampai disitu, juara 1 kabupaten akan mewakili dalam lomba tingkat jawa tengah..
Okey, kami ber sepuluh berangkat ke gedung haji Semarang waktu itu. This is my first time in semarang.
Bersama para perwakilan dari masing2 kota dan kabupaten se jawa tengah lainnya, kami berjajar.
Enak banget deh, kalau mewakili lomba pada taraf yg lebih tinggi.
Tidur di penginapan mewah, makan enak, pengalaman banyak, bertemu banyak teman, dapat kaos, tas, gratisssss. Gratisssss. 😵😵😵

Stop, saatnya bertanding. Okey sama seperti sebelumnya, Babak pertama adalah penyisihan secara tertulis. Sembilan kelompok dengan nilai teratas akan melaju ke babak cerdas cermat.
Coba tebakk???? Kami masukkkk.. Waaa lari lari, loncat2, wow sejawa tengah lho ini. Kami hanya siswa dari sma daerah. Bukan siapa siapa.
Namun ternyata peringkat 9 dan 10 memiliki nilai sama. So, harus diadu dulu deh. Hmm deg deg deg deg. Piala sudah diepan mataaa.
Namun rejeki memang berpihak pada kami. Alhamdulillah kami lolos.



Next, lanjut babak. Disini baru babak LCC beneran. Hehe. Yang kayak LCC di tv gitu 😂 ada bel tetttt. Haha
Maklum, anak desa. 😇
Banyak bergejolak pokoknya dibabak ini, sampai akhirnya kita berhasil membawa pulang Piala perak keunguan itu sebagai Juara Harapan 1. 😭😭
Gak, kami gak sedih kok. Inilah rejeki kami.
Alhamdulillah lagi lagi dapat uang dari sini. Hehe, ditabung deh 😁😁

Kami pulang ke jepara dengan perasaan gembira dan tidak sabar segera menuju rumah, bilang ke orangtua masing2  "bukk Pakkk kami menaaang juara harapan 1 se jawa tengahh "😭😭😭
Ke guru2 di sekolah juga "buk, pak, Alhamdulillah kami berhasil membawa nama baik sekolah."

Tuhh banyak ya rejeki demi rejeki yang datang. Kecil, namun sangat bermakna.

Hasil itu berhasil kami peroleh pada tahun ke tiga SMA.
Ujiaannn... Pertama kali diberlakukan Ujian 20 paket se ruangan.
Bukan hanya UN, setelah UN pun menjadi momok.
Aku pribadi saat itu galau mau kemana, sampai akhirnya memutuskan untuk mendaftar SNMPTN di Unnes jurusan Fisika program studi pendidikan fisika. Aku pun ikut mendaftar beasiswa bidikmisi. Karena diketahui biaya kuliah mahal, entah mau bayar pakai apa kalau ga pakai beasiswa.

Pengumuman UN Alhamdulillah senang
Pengumuman SNMPTN Alhamdulillah lolossss 😱
Pengumuman beasiswa bidikmisi Alhamdulillah tembuss 😩😭😭😭😭

Sampai dapat surat dari Pak Presiden 😱😱


Terharu bukan main
Alhamdulillah Alhamdulillah
Diketahui beasiswa bidikmisi mencakup seluruh biaya kuliah selama 4 tahun, dan livng cost sejumlah 600 ribu tiap bulan. Bukan membayar malah saya dibayar pemerintah. Terinakasiihhh terimakasihh.. Tak terhitung berapa jumlah uang yg ditanggung pemerintah untuk kami mahasiswa penerima bidikmisi.

Di sela sela kepulanganku selama kuliah empat tahun ada satu hal yang membuatku tersadar darimana datangnya rejeki bertubi tubi ini datang menghampiriku.
Saat itu solat maghrib berjamaah diimami oleh Bapak, dan ibuk aku adek sebagai makmum.
Tiba waktu berdoa. Bapak menyisipkan alfatihah untukku, untuk adek, 😭😭😭
Alfatihah yang dikirim untuk kesuksesan kami, kelancaran kami, 😭
Air mataku tak tertahan, namun tetap berusaha kusimpan.
Ini baru sekali kudengar, aku yakin, semua rejeki selama ini hasil dari doa orangtua. Setiap sepertiga malam mereka bangun, berdoa. Untuk siapa? Untuk anak-anaknya. Untukku. Adikku. Ya Allah. Beruntung sekali aku mempunyai orangtua yang selalu mendoakan anaknya.
Doa yang dipanjatkan setiap hari, ibarat air hujan yang melapukkan bebatuan. Kecil, tapi kontinu. Ampuhh sangat..

Selama ini orangtuaku juga sering mengajarkan untuk berbagi, jangan lupa sama mereka yg kurang beruntung. Jangan lupa pada Sang Pemberi Rejeki.
Rejeki memang sudah diatur, tapi gak bakal sampai kalau tidak dijemput. Dijemputnya pakai apa?
Kerja keras, sodaqoh, bersyukur, doa.
Just that.
Tulisan ini tidak bermaksud riya' hanya ingin berbagi tentang keajaiban doa orangtua. Setiap keberuntungan yang kau dapatkan berasal dari doa orangtua yang dikabulkan.
Semoga tidak ada yang tersinggung. Terimakasih




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Balik Nama Kendaraan di Samsat Jepara

Menonton Serial Upin Ipin

Bukan Rencanaku tapi rencana-Nya⁣ ⁣