Golongan yang Lurus ⁣


Ini bukan postingan ceramah keagamaan, tapi realita kehidupan.⁣
Sebagai orang eksak, tentu kalian pernah menjadi korban labelling. Begitu juga saya. ⁣
Belajar program khusus sains sejak di bangku Sekolah Menengah Atas, membuat mindset dan kepribadianku perlahan terbentuk oleh keseharian bersama angka dan beberapa persamaan beserta Hukum-hukum yang digagas oleh para ilmuan.⁣
Kebiasaan yang tak kusadari membentuk karakter dengan sendiri.⁣
Mungkin inilah yang membuat orang awam melabeli 'kami' sebagai anak eksak.⁣
Anak eksak yang polos, saklek, kalem, kuper, gak asik, gak gaul, luruuusss aja gak bisa belok belok hidupnya.⁣
Labelling yang lebih mengarah ke merendahkan, menurutku. Bahkan sebelum kenal dan tahu keseharian kami, kebanyakan orang sudah 'sok tau' tentang diri kami. Hanya dengan bertanya "dari jurusan apa" atau "ngajar bidang studi apa", orang-orang awam secara ajaib dengan ilmu ramalan bisa paham watak dan karakter serta kepribadian.⁣
Menjadi 'golongan yang lurus' bukan sesuatu yang rendah, dan patut untuk direndahkan terutama dalam hal pergaulan pertemanan.⁣
Tidak semua golongan anak eksak memiliki kemampuan rendah dalam bersosialisasi. Begitu sebaliknya. Tidak semua golongan anak sosial mumpuni dalam hal bersosialisasi.⁣
Watak tetaplah watak.⁣
Jurusan dan ilmu yang kami pelajari TIDAK sepenuhnya menentukan bagaimana kepribadian kami.⁣
Untuk orang-orang awam yang masih melabeli seseorang dengan sekali pertanyaan, Hentikan. ⁣
Kenali dengan cara yang pasti. ⁣
Bukan dengan ilmu 'kiralogi'.⁣
#30haribercerita⁣
#30hbc2016
@30haribercerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Balik Nama Kendaraan di Samsat Jepara

Menonton Serial Upin Ipin

Bukan Rencanaku tapi rencana-Nya⁣ ⁣