Hidup untuk Belanja atau Belanja untuk Hidup
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”. (HR. Tirmidzi).
Sejak kapan ini postingan isinya jadi ceramah gini.
Maaf, bukan maksud sok paham
.
Bercermin dari diri sendiri yang mudah tergoda oleh diskon atau sale besar-besaran. Media yg memudahkan kita untuk berbelanja terkadang membuat kita jadi sedikit manja. Apalagi diskon yang ditawarkan bisa dibilang luar biasa.
"duuhh kapan lagi bisa dapet harga murah ginii, hancuur" *padahal lagi gak butuh
"Wew ini gila sih diskonnya, lumayan buat koleksi" *padahal gak penting-penting amat
"Gamisnya cantiik, mumpung ada promo mau beli 10 deh buat stok setahun ke depan" *ini sih mustahil, pasti bulan depan kepincut lagi
"Eh, beneran buku itu turun harga? Beli satu gratis satu? Oke ambill" *padahal masih banyak stok buku yg belum tersentuh
Astaghfirullahaladzim
Astaghfirullahaladzim
Saling mengingatkan saja, bukan menghakimi.
Nantinya semua yang kita beli akan diminta pertanggungjawaban.
Teliti sebelum membeli, hati-hati tergoda diskonan terutama di beberapa aplikasi.
Saring kebutuhan, kesampingkan keinginan.
Be smart people
Pict @anisa_nursa
#30haribercerita
#30hbc2025
@30haribercerita
Komentar
Posting Komentar